5 Tips until Pulih Dari Kesalahan Besar di Tempat Kerja

Membuat kesalahan bisa terasa seperti akhir dunia. Gunakan tips ini untuk kembali percaya diri.

Sumber: Thinkstock

Hari terakhir sebelum berlibur Natal dan saya menerima sebuah email bencana. Kolega saya mengatakan projek saya yang bernilai jutaan US dolar bermasalah dan tidak bisa diluncurkan. Kesalahan saya sebagai project manager adalah luput untuk mendapatkan input dari kolega saya tersebut. Seketika, tangan saya bergetar dan keringat dingin mengalir di punggung saya. Saya langsung teringat bahwa saya punya Bapa yang luar biasa perkasa dan senantiasa menolong saya. Saya berdoa, “Tuhan, tolong saya.”.

Samar-samar, saya mendengar suara Tuhan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tiga minggu kemudian, masalah besar tersebut akhirnya bisa diselesaikan. Bahkan, karena masalah ini, saya diakui sebagai project manager yang ahli.

Ini 5 langkah yang saya lakukan ketika membuat kesalahan di tempat kerja:

  1. Akui kesalahan. Mengakui kesalahan tidaklah mudah dan membutuhkan latihan. Tetapi, mengakui kesalahan jauh lebih baik daripada menghindarinya. Kita dapat memfokuskan energi yang ada untuk mencari solusi daripada saling menyalahkan dan mencari-cari alasan.
  2. Minta maaf. Dengan tulus, ucapkan kata-kata, “Maaf, saya membuat kesalahan,” dan tawarkan rencana untuk memperbaiki kesalahan. Permintaan maaf menyampaikan beberapa aspek: penyesalan atas kesalahan, tanggung jawab untuk kesalahan, dan rasa hormat kepada perusahaan dan orang-orang di dalamnya. Permintaan maaf juga memberikan kesempatan kepada atasan atau kolega untuk melepaskan rasa frustasi mereka. Di sisi lain, hindari untuk meminta maaf secara berlebihan untuk menghargai waktu dari manajemen dan kolega.
  3. Terima konsekuensi. Manajemen dapat memutuskan konsekuensi atas kesalahan yang saya buat. Atau, mereka dapat menerima tawaran saya untuk memperbaiki kesalahan. Apapun konsekuensinya, terima konsekuensi dan jalankan tugas tanpa mengeluh. Tetap bertindak professional. Di sini saya berlatih untuk berserah. Konsekuensi terburuk buat saya adalah kehilangan pekerjaan. Bila itu terjadi, saya tahu, Tuhan akan menempatkan saya di tempat yang lebih baik.
  4. Selesaikan masalah. Saya tidak dapat mengubah masa lalu. Tetapi, saya dapat menemukan solusi untuk masalah yang saya hadapi. Tentu saja, ketika saya berada di dalam proses untuk menyelesaikan masalah, banyak kekhawatiran menimpa saya. Untuk mengatasinya, saya berpegang teguh kepada janji Tuhan akan rancangan damai sejahtera “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan, “ (Jeremiah 29: 11). Kemudian, saya juga memfokuskan pikiran saya kepada hal-hal lain yang membutuhkan kekuatan otak yang sama dengan masalah pekerjaan saya. Saya menghabiskan liburan Natal saya dengan membaca buku sejarah tentang perdagangan gula di Nusantara dan kolinialisme di Chili. Saya tidak membiarkan pikiran saya berandai-andai akan kemungkinan terburuk.
  5. Belajar dari kesalahan. Rancang system kerja untuk menghindari kesalahan yang sama.

Membuat kesalahan adalah hal yang lumrah selama kita hidup. Yang terpenting adalah kegigihan untuk mencari solusi dan belajar dari kesalahan tersebut.

Bagaimana dengan pengalaman Anda untuk memulihkan diri dari kesalahan di kantor?

Komentar