7 Ungkapan Terakhir Yesus

Orang bijak berkata bahwa kita perlu memperhatikan pesan-pesan terakhir yang diucapkan orang sebelum meninggal. Hari ini adalah Jumat Agung, hari kematian Yesus di atas Kayu Salib. Apakah yang Yesus ungkapkan sebelum kematian-Nya?

KATA PERTAMA: Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”Lukas 23:34

Yesus melihat ke bawah dari salib. Dia melihat tentara yang mengejek, menyiksa dan memakukan-Nya di kayu salib. Dia mungkin juga mengingat orang-orang yang telah menghukum-Nya – seperti Imam Kayafas dan imam besar Sanhedrin. Yesus mungkin juga memikirkan murid-murid-Nya yang telah meninggalkan-Nya.

Mungkinkah Yesus juga memikirkan kita, yang terkadang melupakan-Nya?

Apakah Yesus marah? Tidak! Yesus bahkan membela tindakan orang-orang yang menyakiti-Nya. Yesus tahu bahwa orang-orang tidak akan menyalibkan-Nya jika mereka tahu bahwa Dia adalah Allah.

Hingga jam-jam terakhir-Nya di bumi Yesus mempraktikkan pengajaran-Nya untuk selalu mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Seperti Doa Bapa Kami yang Dia ajarkan, Yesus mengajarkan kita untuk berdoa: “Ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.(Matius 6:12).

KATA KEDUA: “Dengan sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Hari ini juga engkau bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”Lukas 23:43

Yesus disalibkan bersama dua penjahat. Seperti pemimpin agama dan tentara Romawi yang menyalibkan-Nya, penjahat pertama juga mengejek Yesus. Penjahat kedua meminta Yesus untuk mengingatnya. Yesus kemudian menjawab dengan belas kasihan, “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, hari ini kamu akan bersamaku di Firdaus.”

Ungkapan Yesus yang kedua di atas telah diremehkan selama berabad-abad. Banyak orang berpikir jika penjahat kedua masuk ke surga tepat sebelum dia meninggal, mengapa kita perlu menjalani kehidupan yang benar? Kita bisa saja hidup dengan penuh dosa dan hanya perlu mengucapkan bahwa kita mencintai Yesus sesaat sebelum kita mati untuk mendapatkan tiket ke Surga.

Pemikiran di atas tentu saja beralasan. Namun, bila Anda perhatikan secara seksama, bukit Golgota adalah tempat pertama kali bagi penjahat kedua untuk bertemu dan berbicara dengan Yesus. Setelah bertemu dengan Yesus, penjahat tersebut langsung percaya kepada Yesus. Akibatnya, Yesus berjanji bahwa penjahat kedua ini akan berada di Firdaus, di Surga, bersama Yesus. Surga adalah saat Anda bersama Yesus, baik ketika Anda hidup atau mati.

Secara pribadi, saya yakin jika penjahat kedua memiliki kesempatan untuk hidup lebih lama setelah bertemu Yesus, ia akan hidup untuk Tuhan dan meninggalkan kehidupan lamanya di dunia kriminal.

KATA KETIGA: “Ibu, inilah, anakmu !”Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Inilah ibumu!”Yohanes 19: 26-27

 Terlepas dari penderitaan-Nya, Yesus tidak mengabaikan tanggung jawab duniawi-Nya. Yesus sekali lagi bangkit dari penderitaan-Nya dan memperhatikan orang-orang yang mencintai-Nya. Yesus mempercayakan murid-murid-Nya untuk merawat ibu-Nya.

KATA KEEMPAT: “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”Matius 27:46 dan Markus 15:34

Mengapa Yesus merasa bahwa Allah meninggalkan-Nya? Yesus tahu bahwa Allah adalah kudus dan tidak dapat bersekutu dengan orang berdosa. Di kayu salib, Yesus menanggung dosa kita. Karena itu, Yesus merasa terpisah dari Bapa Surgawi.

KATA KELIMA: “Aku haus.”Yohanes 19:28

Ungakapan kelima Yesus di atas adalah satu-satunya ekspresi manusiawi dari penderitaan fisik-Nya. Ungkapan ini menunjukkan bahwa Yesus berempati dengan manusia. Seperti manusia, Yesus juga melewati berbagai godaan dan penderitaan. Mengenal Yesus sebagai Allah yang dapat berempati dengan kita memampukan kita untuk menerima rahmat Allah dan kasih karunia-Nya (Ibrani 4: 14-16).

KATA KEENAM: “Sudah selesai.” Yohanes 19:30

Yesus taat kepada Bapa dan menjalankan misi yang diberikan Bapa Surgawi untuk memberikan kasih-Nya bagi umat manusia dengan menebus dosa kita melalui kematian-Nya di kayu Salib. Di ungkapan keenam ini, Yesus tahu bahwa misi utama-Nya dari Allah telah ditunaikan.

KATA TUJUH: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku” Lukas 23:46

Yesus mati dengan penuh kerelaan untuk menjalan Misi dari Bapa Surgawi. Hingga akhir hidup-Nya, Yesus memiliki kuasa atas hidup dan mati karena Dia sendirilah yang menyerahkan roh-Nya.

Pertanyaan untuk direnungkan:

  1. Apa tujuan hidup Anda? Apa misi/ pekerjaan yang yang Allah tugaskan untuk kita secara pribadi?
  2. Apakah saat ini Anda tinggal di Surga/ hidup Bersama dengan Tuhan? Bila tidak, mengapa?
  3. Siapakah yang perlu Anda maafkan?
  4. Setelah Anda meninggal, apakah Anda yakin bahwa Anda akan tetap bersama Yesus?

Apa langkah selanjutnya setelah mengetahui tentang kasih Yesus kepada kita?

Anda dapat mengakui bahwa Anda membutuhkan Yesus. Itu tidak ada hubungannya dengan agama apa pun. Ini tentang hubungan Anda sendiri dengan-Nya. Jika Anda siap, doa berikut dapat menjadi panduan Anda:

Tuhan Yesus, terima kasih telah mencintaiku. Saya akui bahwa saya adalah orang berdosa dan saya membutuhkan Anda. Saya akui bahwa Anda mati di kayu salib untuk menanggung dosa saya sehingga saya memiliki kehidupan yang kekal. Dengan iman, aku akan menerima hadiahmu; pengampunan dan kehidupan abadi. Datanglah ke hidupku. Ubah hati saya. Bantu saya untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan Anda. Dalam nama Yesus saya berdoa. Amin.

Dian Wahyusari

Sumber Gambar

Komentar