12 Totalitas Iman!

Open list
12 submissions already
End date: 2016-01-01 14:42:57 Ends in

Sebelum Tuhan menyatakan diri ke hadapan bangsa Israel di Gunung Horeb, Ia sudah memperingatkan , bahwa la hanya akan memperdengarkan suaraNya, bukan rupaNya. Artinya, bangsa Israel harus mampu melihat seluruh keberadaan Tuhan dalam perkataanNya. Perkataan Tuhan adalah Tuhan itu sendiri dan perkataanNya adalah ya dan amin.

Suatu kali perwira dari Kapernaum memohon pertolongan Yesus karena hambanya yang sakit. Yesus berjanji akan datang menyembuhkannya, namun perwira ini tidak menuntut kehadiran fisik Yesus. Dia berkata, “Katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.” Ini menunjukkan totalitas imannya, yang mampu melihat keberadaan Yesus di dalam perkataanNya. Sepatah perkataan Yesus diterima sebagai perwakilan kuasaNya. Sehingga, Yesus kagum dan berkata, “Sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.”

John Ortberg penulis buku “Iman dan Keraguan” mengatakan bahwa ketika kita beriman, sering kali juga timbul keraguan. Iman dan keraguan berada dalam satu rel iman. Artinya, musuh terbesar iman adalah keraguan. Keraguan membuat kita tidak dapat melihat seluruh keberadaan Tuhan dalam firmanNya. Kita meragukan janji firman Tuhan. Kita berdoa namun tidak yakin akan keterkaitan keberadaan Tuhan dalam pergumulan yang dihadapi. Kita berdoa tetapi tetap mengalami ketidakpastian dan keputusasaan. Kita berdoa hanya sebagai tuntutan kekristenan. Doa tanpa iman diibaratkan kendaraan tanpa bahan bakar sehingga terhenti di tempat kita berpijak. Untuk itu, kita harus melakukan “lompatan iman”.

Nicholas Wolterstorff menyatakan, “Faith is a footbridge that you don ‘t know will hold you up over the chasm until you ‘re forced to walk out unto it.” Artinya, iman adalah seperti jembatan kecil untuk pejalan kaki, di mana kita tidak akan tahu apakah jembatan itu akan mampu membawa kita untuk menyeberangi lembah yang dalam, sampai kita dipaksa untuk berjalan di atasnya.

Kita harus melangkah keluar dari keraguan dan memijakkan kaki iman pada keyakinan bahwa Tuhan akan menggenapi firmanNya. Tuhan tidak pernah berdusta. Ia berfirman maka firmanNya tidak sia-sia. Tuhan meletakkan seluruh keberadaanNya pada perkataanNya, sehingga kita dapat menjadikan firmanNya sebagai pelita bagi jalan kita. Apa pun situasi sulit yang dihadapi, kita membutuhkan firman Tuhan. Peganglah janji firmanNya dan berdirilah teguh atasnya.

Berdoalah dengan mengucapkan janji Tuhan itu sampai firman Tuhan membangkitkan iman dalam kita. “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.” Kisah pahlawan-pahlawan iman dalam Ibr 11 telah menjadi bukti bahwa Tuhan setia menggenapi janjiNya dan juga sanggup menolong kita. Tunjukkanlah totalitas iman kita pada janji-janji firmanNya sebab tanpa iman tidak mungkin , orang berkenan kepadaNya.

Sumber  : Manna Sorgawi

This list is closed for submission.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Komentar